Memasuki masa "independent"-nya, Anda kewalahan menangani si kecil saat ia tidak mau mendengarkan apa yang Anda ucapkan. Berkomunikasi dengan baik menjadi salah satu cara untuk mengatasinya.
- Banyak orang tua yang kewalahan disaat anak memasuki umur 2 tahun, mereka asik dengan imajinasi mereka disaat bermain dan tidak mendengar apa yang Anda katakan. Hal ini sangat wajar terjadi karena mereka memasuki masa "independent" dimana mereka tidak mau mengikuti instruksi untuk menunjukkan kekuasaannya.
Keadaan pun akan semakin dramatis disaat Anda lelah, tidak sabar dan memaksa mereka untuk melakukan keinginan Anda. Si kecil pun menangis saat Anda melarangnya berhenti bermain. Bukan tanpa sebab si kecil tidak mau mendengar Anda, bisa saja ia hanya ingin mencari perhatian. Daripada langsung memarahinya, Anda dapat mengajarinya agar mau mendengarkan Anda dengan berbagai cara seperti berikut ini. MENJADI TEMANNYA
Berperan dan berpikirlah layaknya Anda seorang anak kecil yang seusia dengan anak Anda. Di saat ia tidak mau mendengar Anda, jangan berteriak karena akan membuatnya semakin agresif dan keras kepala.
Hampiri ia secara perlahan, sambil mengelus atau memeluknya, Anda bisa mengajaknya mengobrol tentang aktivitasnya saat itu baru kemudian pindah ke topik yang Anda ingin sampaikan, seperti "Kakak, ini sudah siang saatnya kakak tidur, tapi habiskan dulu makan siangmu."
Dengan cara ini, 'instruksi' Anda pun akan semakin efektif karena ia dengan mudah memahami maksud Anda dan lebih terbuka karena tahu Anda selalu pehatian kepadanya.BERKOMUNIKASI DENGAN BAIK
Disaat Anda sedang berkomunikasi dengannya, tataplah matanya dan jadilah pendengar yang baik, dengarlah apa yang ingin ia utarakan, kenapa ia tidak mau menuruti apa yang Anda minta. Jangan menggunakan kalimat yang panjang dan berulang - ulang karena akan membuat si kecil bingung. Gunakan kalimat singkat dan tegas. Ubahlah kata 'jangan' dan 'tidak' dengan kalimat yang positif, memberinya motivasi dan memiliki tujuan yang sama. Percayalah, semakin dilarang mereka akan semakin penasaran melakukannya.
Ubah kalimat Anda dengan kalimat positif seperti "Hati – hati kalau berlari kamu bisa terjatuh" Mungkin saat ia benar akan terjatuh dan menangis, tetapi dari situlah Ia mengerti rasa sakit, sehingga lain kali Ia akan hati – hati dan bertanggung jawab untuk menjaga tubuhnya sendiri.
Bisa juga Anda memberi pujian serta reward, saat Ia telah menuruti, seperti memeluknya sambil berkata,"Kamu pintar sekali hari ini. Terima kasih nak sudah mendengarkan mama, yuk, sekarang kita makan ice cream kesukaanmu."INSTRUKSI YANG REALISTIS
Gunakan instruksi dan contoh yang realistis sehingga si kecil bisa mengikuti apa yang Anda instruksikan. Seperti "Ibu tahu pasti kamu capai setelah bermain, Tapi kita harus membereskan semua mainanmu supaya tidak terinjak." Lalu Anda mengajak si kecil dan mencontohkan bagaimana membereskan mainannya.
Semua arahan dan aturan kita harus diperkuat dengan pesan yang baik kedalam memorinya, lakukan dengan cara yang menyenangkan sehingga si kecil bener - benar paham walaupun kita melakukannya sebagai rutinitas, seperti menyuruh si kecil mandi, ajaklah sambil bernyanyi, "Bangun tidur ku terus mandi, tidak lupa menggosok gigi…"
Yang terpenting dari semua cara diatas adalah bagaimana Anda terus memberikan kepercayaan bahwa mereka akan tumbuh dan berkembang dengan semua nilai positif yang Anda berikan. Semakin besar usianya, ia akan sadar bahwa setiap apa yang Anda ucapkan merupakan proses pembelajaran dan merasa Anda dapat menjadi teman yang selalu mendengakan sehingga mereka tidak segan dan terbiasa untuk terbuka dan berkomunikasi dengan Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar