Kangsoal.blogspot.co.id.- Tata Cara, Doa, Hukum, dan Hikmah Menjenguk Orang Sakit - Mengunjungi atau menengok orang sakit baik itu tetangga, keluarga dan sanak saudara, atau rekan kerja hukumnya sunnah (dianjurkan oleh Islam). Bagaimana tata cara menjenguk orang sakit, doa apa yang harus dibaca saat menjenguk orang sakit, apa hukum menjenguk orang sakit dan apa hikmah menjenguk orang sakiat. Pada kesempatan ini kangsoal akan menyampaikan tatacara, doa, hukum dan hikmah menjenguk orang sakit .
Dalam bahasa Arab mengunjungi orang sakit disebut 'iyadah al maridh (عيادة المريض) atau ziyaratul maridl. Sedangkan ziyarah ke orang yang meninggal disebut ta'ziyah. berikut tatacara, doa, dan hikmah menjenguk orang sakit :
TATA CARA MENJENGUK ORANG SAKIT
1. Hendaknya melakukan etika standar saat berkunjung ke rumah orang seperti mengetuk pintu/memencet bel dan mengucapkan salam dengan suara yang tidak terlalu keras.
2. Kunjungan dilakukan di waktu yang pantas. Apabila sedang dirawat di rumah sakit, maka harus sesuai dengan jam besuk yang diperbolehkan. Kalau di bulan Ramadan, hindari datang pada siang hari.
3. Mendekat pada orang yang sakit dan duduk di dekat kepalanya dan meletakkan tangan pada dahinya serta menanyakan keadaan dan apa yang diinginkannya.
4. Waktu berkunjung jangan terlalu lama agar tidak mengganggu si sakit atau keluarganya.
5. Jangan terlalu banyak bertanya pada si sakit karena hal itu akan membebani si sakit.
6. Mendoakan si sakit agar cepat sembuh. Salah satu doa yang dianjurkan adalah membaca: أسأل الله العظيم، رب العرش العظيم؛ أن يشفيك. Teks latin: As'alullahal Adzim, Rabbal Arsyil Adzim ay Yashfika sebanyak 7x dan membaca Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas.
7. Peziarah tidak berbicara dengan orang lain di dekat si sakit suatu pembicaraan yang menyakiti atau mengganggu. Dan hendaknya menampakkan sikap kasih dan empati yang dapat menyenangkan perasaan si sakit.
8. Memberi harapan kesembuhan dan memotivasi kesabaran pada si sakit.
BEBERAPA DOA MENJENGUK ORANG SAKIT
DOA MENJENGUK ORANG SAKIT I
أَسْأَلُ اللهَ العَظِيَم رَبَّ العَرْشِ العَظيم أَنْ يُعَافِيْكَ وَيُشْفِيكَ
Artinya: Aku memohon pada Allah yang menguasai arasy agar memberi kesehatan dan kesembuhan padamu.
DOA MENENGOK ORANG SAKIT II
الَلهُمَّ رَبَّ النَاِس أَذْهِبِ البَأْسَ إِشْفِ أَنْتَ الشافيِ لا شِفَاءَ إلا ضِفاؤُكَ لا يُغَادِرُ سَقَمًا
Artinya: Wahai Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakitnya, sembukanlah ia. (hanya) Engkaulah yang dapat menyembuhkannya, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dariMu, kesembuhan yang tidak kambuh lagi.
DOA UNTUK ORANG SAKIT PANAS
Orang yang tertimpa sakit panas sebaiknya membaca doa berikut:
بِسْمِ اللهِ الكَبِير أَعُوذُ بِاللهِ العَظِيمِ مِنْ شَرِْ عِرْقٍ نَعَّارٍ وَمِنْ حَر النار
DOA ORANG SAKIT PARAH YANG SULIT SEMBUH LAGI
Apabila Anda menderita sakit yang menurut dokter sulit untuk sembuh lagi, baca doa berikut:
الَلهُمَّ أَحْيِنيِ ما كانَتِ الحَيَاةُ خَيرْاً ِلي وَتَوَفَّنيِ مَا كَانَتْ الوَفَاةُ خَيرًا لي
HUKUM MENJENGUK ORANG SAKIT
Hukum menjenguk atau mengunjungi orang sakit adalah sunnah mu'akkadah atau bahkan fardhu kifayah menurut sebagian ulama. Berikut dalil dasarnya:
DALIL HADITS
- Hadits sahih riwayat Bukhari: أطعموا الجائع , وعودوا المريض , وفكوا العاني
Artinya: Berilah makan orang lapar. Dan jenguklah orang sakit.
- Hadtis sahis riwayat Muslim
خمس تجب للمسلم على أخيه : رد السلام ، وتشميت العاطس ، وإجابة الدعوة ، وعيادة المريض ، واتباع الجنائز
- Hadits sahih riwayat Muslim
إِنَّ الْمُسْلِمَ إِذَا عَادَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ لَمْ يَزَلْ فِي خُرْفَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَرْجِعَ
PENDAPAT ULAMA TENTANG MENGUNJUNGI ORANG SAKIT (IYADAH AL-MARIDH) YANG MUSLIM
Imam Nawawi menyatakan bahwa menjenguk orang sakit (iyadah) itu adalah sunnah secara ijmak. Sedangkan Imam Bukhori memasukkan hadits soal menjenguk orang sakit ke dalam kategori wajib (باب وُجوبِ عيادةِ المريض) mungkin maksudnya dengan wajib di sini adalah wajib atau fardhu kifayah. Al-Hafidz Ibnu Hajar menyatakan, kalimat (باب وُجوبِ عيادةِ المريض) secara eksplisit menyatakan wajibnya iyadah. Di dalam hadits dari Abu Hurairah terkait soal jenazah dikatakan (حق المسلم على المسلم خمس) artinya: hak muslim atas muslim yang lain ada lima. Di antara yang lima itu terdapat iyadah al-maridh (menjenguk orang sakit).
Dalam hadits riwayat Muslim disebutkan (خمس تجب للمسلم على المسلم) artinya: ada lima perkara yang wajib bagi muslim atas muslim lain. Berkunjung ke orang sakit termasuk di antaranya.
Ibnu Battal berkata: Mungkin yang dimaksud perintah wajib itu mengandung makna fardhu kifayah sebagaimana wajibnya memberi makan pada orang yang lapar dan membebaskan tawanan perang. Bisa juga bermakna sunnah karena adanya hadits yang menganjurkan untuk bersilaturrahmi dan saling kasih sayang. Imam Dawadi menetapkan pendapat yang pertama (yakni fardhu kifayah). Ia menyatakan: Berkunjung ke orang sakit itu fardhu yang ditanggung oleh sebagian manusia dari yang lain.
Ulama jumhur (mayoritas) menyatakan: Hukum asalnya adalah sunnah, dan bisa juga wajib dalam hak sebagian orang tidak sebagian yang lain.
Imam Tabari menyatakan mengunjungi orang sakit itu sangat dianjurkan apabila yang sakit diharap barakahnya. Dan sunnah apabila yang sakit adalah orang yang menjaga perilakunya. Dan boleh pada orang yang selain keduanya. Dan dalam hal orang kafir terdapat perbedaan ulama.
Imam Nawawi menyatakan bahwa hukum berkunjung ke orang sakit bukanlah fardhu ain. Hanya fardhu kifayah.
Catatan:
Fardhu ain adalah kewajiban yang dikenakan pada setiap individu muslim. Seperti shalat 5 waktu dan puasa Ramadan. Sedangkan fardhu kifayah adalah kewajiban yang dikenakan pada sebagian individu muslim. Apabila ada yang melakukan, maka gugurlah kewajiban itu bagi yang lain. Seperti shalat jenazah, dll.
HUKUM ZIARAH KE ORANG SAKIT NON-MUSLIM (KAFIR)
Hukumnya boleh menjenguk orang sakit yang non-muslim dengan dalil sebagai berikut:
- Hadits sahih riwayat Bukhari
أنه صلى الله عليه وسلم عاد غلاماً يهودياً يخدم النبي صلى الله عليه وسلم، ودعاه إلى الإسلام، فأسلم الغلام.
Artinya: Bahwa Nabi pernah menjenguk anak Yahudi yang menjadi pembantu Nabi dan mendoakan anak itu agar masuk Islam. Anak itu masuk Islam.
- Dalam hadits sahih riwayat Bukhari dan Muslim Nabi menjenguk pamannya Abu Thalib saat ia akan meninggal dan mendoakannya agar masuk Islam dan ini menjadi penyebab turunnya ayat QS Al-Qashash : 56
- Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushonnaf meriwayatkan bahwa Abu Dardak pernah menjenguk tetangga Yahudi-nya yang sedang sakit.
Hikmah Menjenguk Orang Sakit
Rasulullah saw. bersabda, “Siapa saja menjenguk orang sakit atau mengunjungi sadaranya karena Allah, maka malaikat berseru, ‘Engkau adalah orang yang baik, langkahmu adalah langkah yang baik, dan engkau telah mendapatkan suatu posisi di surga’ “(HR.Tirmidzi, dari Abu Hurairah r.a).
Menjenguk orang sakit jelas lebih ringan dari bersedekah susu (sebagaimana disebutkan hadits terdahulu, Red.), karena tidak membutuhkan dana atau tenaga yang besar. Kendati ringan, amalan ini dapat mengantarkan pelakunya ke dalam surga sebagaimana di sebutkan pada hadis di atas. Selain balasan surga, Allah swt. juga telah menyediakan balasan pahala yang besar kepada seorang muslim yang menjenguk orang sakit, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Pujian dari Allah dan malaikat
Dalam riwayat di atas menyebutkan, “Maka malaikat berseru, ‘Engkau adalah orang yang baik, langkahmu adalah langkah yang baik.’“ Sedangkan dalam riwayat lain disebutkan, “Maka Allah Ta’ala berseru, ‘Engkau adalah orang yang baik, dan langkahmu adalah langkah yang baik.’” Tidak ada pertentangan antara kedua riwayat ini, karena Allah Ta’ala melontarkan pujian ini, dan sekaligus memerintah malaikat untuk menyerukan pujian yang sama kepada seornag muslim yang menjenguk orang sakit.
2. Shalawat dari 7.000 malaikat
Rasul SAW bersabda, “Tidak ada seorang Muslim yang menjenguk saudaranya sesama Muslim di pagi hari, melainkan tujuh puluh ribu Malaikat dan bersalawat untuknya hingga sore hari. Jika ia menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat akan bersalawat untuknya hingga pagi hari, dan ia akan mendapat taman buah di surga”(HR.Tirmidzi).
1. Pujian dari Allah dan malaikat
Dalam riwayat di atas menyebutkan, “Maka malaikat berseru, ‘Engkau adalah orang yang baik, langkahmu adalah langkah yang baik.’“ Sedangkan dalam riwayat lain disebutkan, “Maka Allah Ta’ala berseru, ‘Engkau adalah orang yang baik, dan langkahmu adalah langkah yang baik.’” Tidak ada pertentangan antara kedua riwayat ini, karena Allah Ta’ala melontarkan pujian ini, dan sekaligus memerintah malaikat untuk menyerukan pujian yang sama kepada seornag muslim yang menjenguk orang sakit.
2. Shalawat dari 7.000 malaikat
Rasul SAW bersabda, “Tidak ada seorang Muslim yang menjenguk saudaranya sesama Muslim di pagi hari, melainkan tujuh puluh ribu Malaikat dan bersalawat untuknya hingga sore hari. Jika ia menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat akan bersalawat untuknya hingga pagi hari, dan ia akan mendapat taman buah di surga”(HR.Tirmidzi).
3. Dimasukkan ke dalam surga
Seperti penggalan hadits di atas, “Maka malaikat akan berseru, ‘Engkau adalah orang yang baik, langkahmu adalah langkah yang baik, dan engkau telah mendapat suatu tempat di surga.”
Seperti penggalan hadits di atas, “Maka malaikat akan berseru, ‘Engkau adalah orang yang baik, langkahmu adalah langkah yang baik, dan engkau telah mendapat suatu tempat di surga.”
4. Memiliki taman buah di surga
Seperti penggalan hadis riwayat Tirmidzi, “Dan ia akan mendapat taman buah di surga.” Nabi saw. bersabda, “Hak seorang muslim atas muslim yang lain ada 5: menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, menyambut undangan, dan mendoakan orang yang bersin” (HR.Bukhari dan Muslim).
5. Di sisi lain, ada banyak pelajaran dan hikmah saat kita berkunjung ke orang yang sedang sakit. Seperti ajang introspeksi diri untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan silaturrahmi.Seperti penggalan hadis riwayat Tirmidzi, “Dan ia akan mendapat taman buah di surga.” Nabi saw. bersabda, “Hak seorang muslim atas muslim yang lain ada 5: menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, menyambut undangan, dan mendoakan orang yang bersin” (HR.Bukhari dan Muslim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar