Kamis, 21 Juli 2016

Inilah Salah Satu Diantara Wasiat Sunan Gunung Jati Yang Perlu Anda Ketahui ...!

Salah Satu Diantara Wasiat Sunan Gunung Jati


Jika kita berziarah ke makam Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati di Cirebon, maka dapat ditemukan di salah satu sudut area makam, tepatnya di dinding serambi Masjid Agung Gunung Jati, terpampang secara jelas sebuah kalimat “Insun titip tajug lan fakir miskin.” Kalimat yang sudah cukup familiar khususnya bagi masyarakat Cirbon, dan diyakini merupakan wasiat terakhir Sunan Gunung Jati tidak lama sebelum beliau wafat.

Secara harfiah arti dari wasiat tersebut ialah, “Saya titip tajug (sejenis mushalla atau langgar yang dipergunakan pula buat mengaji) dan fakir miskin.” Lewat wasiat dimaksud, Sunan Gunung Jati berpesan kepada umat Islam secara umum agar sepeninggal beliau keberadaan tajug dan fakir miskin senantiasa diopeni, dijaga dan diperhatikan. Dengan kata lain keduanya jangan diterlantarkan begitu saja.


Menurut salah satu tokoh dan kiai dari Plered, Cirebon, KH Jamhari, tajug yang dimaksud dalam wasiat di atas dalam konteks sekarang mempunyai batasan arti yang lebih luas, tidak hanya terbatas mushalla atau langgar saja. Tapi mencakup pula pondok pesantren, madrasah diniyah dan majlis ta’lim lainnya. Demikian pula yang dikehendaki dari istilah fakir miskin, bukan sekedar para pengemis yang meminta-minta, melainkan terutama adalah para santri dan pelajar yang benar-benar sedang menimba ilmu dan memerlukan bantuan demi kelangsungan studinya. Terhadap tempat-tempat untuk mengaji dan para santri, Sunan Gunung Jati menitipkan keduanya supaya umat Islam sepeninggal beliau ikut merawat dan membantu dan membidani kelestariannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar